Al-Imam hanya sak dermo, hanya karena perintah. Jika mengaku maka sebesar-besarnya dosa murtad, terlaknat, luluh, lantak dan masuk neraka jahanam paling dulu. Namun jika tidak dijalani juga berdosa karena mengabaikan dhawuh.
Dengan kurang lebih :
- Ditandai MAKMURKAN BUMINYA.
- Saat Yang Lain Bertikai karena Fanatik Golongan Partai, Fanatik Agama Keyakinan, Fanatik Penokohan dan Keberhalaan, justru Almahdi malah SEBALIKNYA. MENGHILANGKAN SEKAT PEMISAH, MEMBANGUN KEBERSAMAAN DAN KEKELUARGAAN.
- Menguatkan Barisan “JIKA KAMU MENCINTAI ALLAH MAKA IKUTI AKU” Makna Keberadaan NurMuhammad.
- Membangun KEMANDIRIAN, KEDAULATAN, KETAHANAN sebagai Bagian dari Tatanan Lahir sehingga TANPA SEKAT GOLONGAN, KELOMPOK, KEYAKINAN.
- Dipersenjatai “Yusbih”; “Yusbih Mubahalah” “Mubahalah”
- Mengungkap “HUJAH” Sanad Rantai Silsilah yang SAMA SEKALI TIDAK TERPUTUS dalam SISTEM GULOWENTAH dan TANPA JEDA SAMA SEKALI.
- Memberdayakan dan Membudi Daya Diri.
- Perilaku Sosial Tinggi.
- Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
- Guyub, Rukun, Wujudnya Bangunan Keluarga dalam Kekeluargaan Kebersamaan yang Harmonis.
- Kepedulian, Respek dan Tanggap yang Tinggi
- Kontekstualisasi Hakekat Dalam Kehidupan.
- Tertatanya Kehidupan yang Lahir dan yang Batin.
- Dsb….. Dst…